Petisi
Anime
(dimuat di Animetopia Majalah Ultima Maret 2001)
(dimuat di Animetopia Majalah Ultima Maret 2001)
Motif
Motif dilaksanakannya Petisi Anime ini sebenarnya sederhana, yaitu keinginan menonton lebih banyak anime di tv. Selama ini anime yg diputar di tv Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dgn jumlah anime yang ada. Sekarang memang banyak anime beredar dalam format vcd baik yg original amupun bajakan, tapi harganya masih relatif mahal untuk ukuran penggemar anime yg sebagian besar pelajar. Lagipula tidak semua orang mempunyai vcd player ‘kan?
Motif dilaksanakannya Petisi Anime ini sebenarnya sederhana, yaitu keinginan menonton lebih banyak anime di tv. Selama ini anime yg diputar di tv Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dgn jumlah anime yang ada. Sekarang memang banyak anime beredar dalam format vcd baik yg original amupun bajakan, tapi harganya masih relatif mahal untuk ukuran penggemar anime yg sebagian besar pelajar. Lagipula tidak semua orang mempunyai vcd player ‘kan?
Tujuan
Tujuan
Petisi anime adalah supaya stasiun tv mau menayangkan lebih banyak anime dan
lebih bervarisasi. Seperti kita ketahui, anime yg diputar sebagian besar adalah
anime untuk anak-anak atau semua umur seperti Doraemon. Sebenarnya satsiun tv
bukannya tidak mengenal anime karena anime seperti Saint Seiya,Tokyo Babylon,
Shulato , dll. pernah diputar. Tapi “penyakit” stasiun tv yg sering kumat
adalah dihentikannya penayangan anime berseri justru saat tengah seru-serunya.
Penyakit ini juga yg ingin kita hilangkan. Selain tujuan tersebut, saya juga
ingin mengubah stereoptype anime hanyalah untuk anak-anak. Pandangan salah macam
itulah yg menyulitkan berkembangnya anime di Indonesia.
Awal
Petisi Anime
Untuk
mencapai tujuan di atas, apa yg harus dilakukan? Dengan memahami cara kerja
stasiun tv yg tergantung pada respon pemirsanya, yg dibutuhkan adalah
menunjukkan bahwa peminat acara anime itu banyak. Selama ini anime ditujukan
untuk segmen pemirsa anak-anak yg jumlahnya tidak signifikan. Maka anime bisa
dibilang hanya sebagai pelengkap program tv untuk anak-anak. Padahal penggemar
anime cukup banyak untuk dibuatkan segmen sendiri. Pihak stasiun tv tidak tahu
karena selama ini para penggemar anime seolah-olah “tidak kelihatan”.
Waktu
saya pertama kali bergabung di salah satu forum anime online, banyak sekali yg
mengeluhkan sedikitnya anime yg diputar di tv. Ada yg mengusulkan demo dan
petisi, tapi tak satupun yg benar-benar melakukannya. Kalau demo ke stasiun tv
sih rasanya agak berlebihan ya. Saya sendiri sudah mencoba mengirim e-mail ke
beberapa stasiun tv meminta penayangan anime baru, dilanjutkannya anime yg putus
di tengah jalan dan diputar ulangnya beberapa anime bagus yg pernah ditayangkan.
Tapi apalah arti suara satu orang. Tentunya akan lebih diperhatikan bila itu
merupakan usul dari banyak orang.
Saya
tergerak untuk menyuarakan petisi anime ini setelah menbaca surat seorang
penggemar anime bernama Yumie yg dimuat di salah satu majalah anime pada bulan
September 2000. Yumie sendiri sudah berusaha mengontak stasiun tv meminta
penayangan anime. Yumie juga sadar bahwa pihak stasiun tv tidak akan merespon
dgn baik bila kita berusaha sendiri-sendiri. Saya setuju dgn Yumie dan merasa
sudah saatnya penggemar anime “menampakkan diri”, meminta apa yg kita
inginkan bersama. Dan cara yg terbaik untuk itu adalah dgn petisi. Saya sudah
mengirim surat pada Yumie, tapi sayang tidak ada balasan. Jadi saya ambil
inisiatif untuk mengajak penggemar anime melalui
salah satu forum anime online untuk membuat petisi anime. Pada awalnya semua
setuju dgn usul saya. Tapi yg saya maksud adalah kita membuat petisi bersama-sama
mulai dari persiapan sampai pelaksanaannya karena akan sulit bila dikerjakan
oleh satu orang saja, apalagi mengingat penggemar anime tersebar di seluruh
Indonesia. Sayang sekali, ajakan saya itu tidak pernah ditanggapi dgn bantuan yg
real, tidak ada satupun yg bersedia
ikut merancang bentuk petisi seperti apa atau bagaimana cara pelaksanaannya.
Hanya ada satu orang yg benar-benar memberi masukan berharga [thanks a lot,
Nick!] Setelah satu bulan mencari dukungan tapi tanpa hasil
akhirnya saya mengambil keputusan, saya melakukannya seorang diri atau
tidak sama sekali. Karena saya bukan tipe orang yg berani bicara saja, saya
mempersiapkan petisi anime sendirian.
Persiapan
Awalnya
petisi anime dimaksudkan dalam bentuk offline melalui pos, tapi saya keburu
pesimis setelah melihat reaksi atas ajakan saya. Jadi saya putuskan untuk
membuat petisi online dulu karena lebih murah dan bisa diakses oleh penggemar
anime di mana-mana. Selama ini bila saya meminta masukan untuk petisi anime pada
pengemar anime di Indonesia, tidak pernah ditanggapi secara serius, maka saya
minta saran dari seorang teman dari Canada yg juga membuat petisi anime secara
online. Dalam mendesain dan menyusun web site petisi anime ada banyak
pertimbangan seperti page yg cepat di-download,
petisi yg singkat dan mudah diisi supaya orang tidak malas mengisinya ditambah
aturan bagi orang yg suka iseng dan dapat merusak pelaksanaan petisi. Saya juga
mendorong orang untuk menyebarluaskan petisi online dgn cara link
exchange. Kemudian tanpa desain yg canggih, web site petisi anime dibuka
pada tanggal 4 Oktober 2000.
Pelaksanaan
Karena
publikasinya masih kurang, pengisi petisi anime online sedikit. Dalam waktu 4
minggu pertama hanya terkumpul 60-an penandatangan. Jadi saya juga mengirim
e-mail ke penggemar anime yg saya tahu alamatnya dan memberitahu tentang
petisi anime online lewat forum anime dan salah satu majalah anime.
Memasuki bulan November jumlah penandatangan langsung melonjak menjadi lebih
dari 100 orang.
Dalam
petisi anime online saya mengumpulkan dukungan untuk petisi offline karena
pelaksanaannya akan lebih sulit dikontrol dan membutuhkan dana yg tidak sedikit.
Setelah cukup yakin, pada akhir Oktober 2000 petisi offline mulai dikirim ke
sejumlah penandatangan petisi online yg sudah mengirim alamat dan juga beberapa
orang yg sama sekali belum tahu tentang petisi anime. Yang mengejutkan, orang
pertama yg mengembalikan petisi offline penuh (46 ttd) adalah orang yang
sebelumnya tidak tahu-menahu tentang petisi anime ini. Itu pun dalam waktu yg
relatif singkat, 2 minggu sejak saya mengeposkannya ke Surabaya. Justru saya
kecewa pada orang-orang yg sudah tahu sebelumnya dan mengatakan bersedia ikut
petisi offline karena banyak yg sampai sekarang belum mengirimkannya kembali
kepada saya.
Perlu
saya tegaskan di sini bahwa semua biaya untuk petisi anime baik yg online maupun
yg offline ditanggung oleh saya sendiri. Saya tidak pernah meminta dana pada
pihak manapun jadi saya keberatan bila ada pihak-pihak yg mengatasnamakan petisi
anime ini. Petisi anime ini atas nama seluruh penggemar anime di Indonesia.
Kendala
Membuat
petisi anime tidaklah semudah yg dikira orang. Untuk petisi online, kendalanya
datang dari penandatangan petisi yg menganggap petisi ini main-main dan mengisi
petisi seenaknya sehingga menambah kerja saya sebagai supervisor. Belum lagi
kata-kata kasar dan ejekan yg saya terima dari sekian banyak orang yg tidak
sadar bahwa petisi anime ini untuk kepentingan mereka juga. Hal ini sangat saya
sayangkan karena saya kira penggemar anime adalah orang yg terbuka dan
bersahabat. Kendala lain adalah tuntuan dan kritikan pedas yg ditujukan pada
saya soal petisi. Bukannya saya tidak suka dikritik, tapi mnegurus petisi anime
sendirian tidak gampang. Jika mereka tidak cuma bisa menuntut ini-itu tapi jug
amenawarkan bantuan, tentu semuanya bisa dilaksanakan dgn cepat. Jadi
keberhasilan petisi anime ini tidak tergantung kepada saya. Saya hanya membuka
jalan, yg berperan adalah penggemar anime sendiri. Tapi sepertinya semua hanya
ingin menikmati hasilnya saja tanpa usaha yg nyata.
Untuk
petisi offline, kendala terbesarnya adalah waktu dan dana. Petisi dikirim
melalui pos dan tidak ada jaminan bahwa si penerima akan mengembalikannya. Itu
membuat petisi offline berjalan lambat dan sulit diperkirakan keberhasilannya.
Kendala
lainnya adalah protes mengenai tayangan anime yg dimuat di surat kabar. Apabila
banyak protes seperti itu kemungkinan pihak stasiun tv akan mengurangi tanyanan
anime.
Keuntungan
Keuntungan
dari petisi anime itu sendiri belum bisa dirasakan sebelum hasil petisi dikirim
ke stasiun tv. Secara pribadi saya mendapat keuntungan tersendiri kaarena dapat
berkenalan dengan penggemar anime di seluruh Indonesia. Beberapa orang bahkan
kini menjadi teman baik saya. Mereka menyatakan dukungan yg membangkitkan
semangat saya dalam menyelesaikan petisi anime ini dan berusaha agar tujuan kita
dapat tercapai. Keuntungan lainnya yg saya harapkan adalah para penggemar anime
bisa bersatu dan saling bersahabat.
Langkah berikutnya
Seperti
yg sudah saya pikirkan sebelumnya, apabila hanya sekedar petisi, hasilnya
mungkin akan dianggap main-main, ditertawakan
atau dibuang ke tempat sampah oleh orang-orang yg tidak mengerti anime.
Kedengarannya pesimis sekali bukan? Tapi untuk mencegah hal itu terjadi , saya
membuat tulisan yg menjelaskan tentang anime dan hal-hal yg berhubungan dgn
anime untuk satsiun tv. Jadi ada dasar rasional untuk permintaan kita. Sekali
lagi saya sudah mengajak para penggemar anime menyumbang pikiran untuk hal ini,
tapi tidak juga ada tanggapan. Jadi tulisan itu hanya sebatas kemampuan saya.
Mungkin tidak sempurna dan tidak mencakup semua aspirasi penggemar anime di
Indonesia, tapi saya tidak dapat berbuat banyak tanpa bantuan orang lain.
Apabila
petisi anime sudah selesai dan hasilnya diserahkan ke stasiun tv , website
petisi anime akan tetap dibuka untuk menampung ide atau usul yg berhubungan dgn
tayangan anime di tv, yg akan disampaikan ke stasiun tv. Saya akan menjaga
hubungan dgn pihak stasiun tv yg bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah
pihak.
Penutup
Ternyata
banyak sekali yg saya pelajari hanya dgn mengurus petisi anime. Secara garis
besar saya masih kecewa dgn sikap penggemar aniem yg kurang peduli dan kurang
menghargai usaha orang lain (apakah faktor usia mempengaruhi??) Padahal
kecintaan kita pada anime sudah membuat kita unik dan banyak hal positif yg bisa
kita pelajari dari anime agar kita tidak diremehkan orang lain, tidak dianggap
seperti anak kecil atau membuat anime dituding berpengaruh buruk bagi generasi
muda.
Apakah
tulisan ini terkesan tidak adil? Bisa dibilang begitu karena yg saya ungkapkan
benar-benar terjadi. Saya tidak bermaksud mengabaikan dukungan dari orang-orang
yg berjasa bagi petisi anime, tapi sekali lagi, petisi ini adalah untuk
kepentingan bersama. Semuanya bisa sia-sia hanya karena ketidakpedulian sebagian
orang yg akan merugikan semua penggemar anime. So it’s all up to you now.
Saya
ingin mengucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yg sudah mendukung petisi
anime. Arigato, Avante.
**Velisha
konichiwa.......
0 komentar:
Posting Komentar